Komparasi Model Kompetensi Komunikasi Guru dalam Proses Belajar Mengajar: Studi Kasus pada SMPN 1 Bukit dengan SMPS Blang Panas Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh
Wahyu Hidayat(1),
(1) Universitas Sumatera Utara
Abstract
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kompetensi komunikasi guru, mendeskripsikan model komunikasi guru dalam proses belajar mengajar, dan membandingkan model-model kompetensi komunikasi yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar di SMPN 1 Bukit dan SMPS Blang Panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi guru di SMPN 1 Bukit telah memenuhi kriteria yang disyaratkan, sedangkan kompetensi komunikasi guru di SMPS Blang Panas belum memenuhi kriteria. Selain itu, model komunikasi guru pada SMPN 1 Bukit lebih bervariasi dan mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada, sedangkan model komunikasi guru pada SMPS Blang Panas lebih monoton dengan hanya menerapkan satu model komunikasi dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan pada kemampuan berkomunikasi guru secara verbal, non verbal, perbedaan kemampuan bergaul secara santun dan efektif dengan siswa-siswi di kelas, serta perbedaan kemampuan penguasaan teknologi komunikasi dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya, guru-guru di SMPN 1 Bukit mampu memadukan tiga kategori model komunikasi sekaligus (komunikasi satu arah, dua arah, dan transaksi), sedangkan pada SMPS Blang Panas, guru hanya mampu menerapkan model komunikasi satu arah saja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arif,S. S. (2003). Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arif, M. (2012). Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Siahaan, M. S. (2005). Komunikasi Pemahaman dan penerapannya. Jakarta: Gunung Mulia.
Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional. Bandung: Alfa Beta.
Sanaky, H. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.
Sitompul, Nurmida. (2009). Perilaku Komunikasi Nonverbal Guru dalam Kelas Pembelajaran: Maknanya Bagi Pembelajaran Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi Program Pasca Sarjana UM 2009.
Wibowo, Agus. & Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkarakter: Strategi Membangun Kompetensi dan Karakter Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.
Dita, S.N.A. (2002). Kompetensi Komunikasi Guru Taman Kanak-kanak (studi kasus strategi komunikasi guru dalam memotivasi pengungkapan diri (self-disclosure murid). Tesis master tidak dipublikasikan, UniversitasIndonesia, Depok
Chairani, Mustika., Wiendijarti, Ida., & Novianti, Dewi. (2009). KomunikasiInterpersonal Guru Dan Orang Tua Dalam Mencegah Kenakalan RemajaPada Siswa (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA KolomboSleman). Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 7, Nomor 2,
Patton, M. Q. (1991). How to Use Qualitative Methods in Evaluation. London:SAGE Publications.
Neuman Lawrence. (2013). Social Research Methods: Qualitative and Quantitave Approaches 7thedition. (page :535).
Susetiawati, S. E. (2012). Hasil UKA dan UKG, Kompetensi Guru Lebih Burukdari Laporan Aljazeera?. Diakses 29, Maret, 2015, dari https://m.facebook.com/notes/sma-1-wonosari/hasil-uka-dan-ukgkompetensi-guru-lebih-buruk-dari-laporanaljazeera/10151260964421507/?__tn__=C.
DOI: https://doi.org/10.31289/simbollika.v2i1.221
Article Metrics
Abstract view : 185 timesPDF - 209 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Medan Area