Efektivitas Pelatihan Regulasi Emosi untuk Menurunkan Perilaku Bullying pada Siswa SMP
Authors
Samurya RahmadhonyDOI:
10.31289/analitika.v12i2.3733Published:
2020-12-30Issue:
Vol. 12 No. 2 (2020): ANALITIKA DESEMBERKeywords:
Regulasi emosi, bullying, Siswa SMPArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Undang-Undang No. 20 Thn. 2003 Bab V pasal 12 ayat 2 menjelaskan setiap peserta didik diwajibkan menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan. Sebanyak 83% pelajar Surabaya mengetahui adanya perilaku bullying. Regulasi emosi merupakan suatu kemampuan untuk tenang dan fokus dalam mengevaluasi reaksi emosional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang dilakukan adalah one group pretest-posttest design. Subjek dipilih dengan cara purposive sampling. Subjek yang terlibat yakni 28 orang siswa kelas IX B SMPN ABC Surabaya. Subjek menjalani 7 sesi ditambah prasesi pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan paired sample t-test dan effect size. Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif dan memberikan efek yang besar untuk menurunkan perilaku bullying pada siswa kelas IX B SMP ABC Surabaya.
References
Armstrong, M. (2009). Armstrong’s handbook of human resource management practice 11th edition. London: Kogan Page.
Azwar, S. (2015). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Chandra, F. O., & Mulya, T. W. (2009). Perilaku pembulian pada siswa SMA Surabaya. Anima, Indonesian Psychological Journal, 24 (4): 348-364.
Cowie, H., & Jennifer, D. (2008). New perspective on bullying. England: McGraw-Hill.
Feriyal, F. (2014). Perilaku bullying ditinjau dari regulasi emosi dan self esteem pada siswa kelas XI Jurusan Otomotif STM Yudya Karya Magelang. (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Finger, Linda R., Yeung, Craven, Prada & Newey. (2008). Adolescent peer relations instrument: Assessment of its reliability and construct validity when used with upper primary students. Paper Presented at the AARE Annual Conference. Brisbane.
Goodwin, David (2009). Strategi to deal with bullying. Australia: Kidsreach.
Greenberg, L.S. (2002). Emotion focused therapy: Coaching clients to work through their feelings. Washington DC: American Psychological Association.
Gross, J.J. & Thompson, R.A. (2006). Emotion regulation: Conceptual foundation. Handbook of Emotion Regulation. New York: Guilford Press.
Hurlock, Elizabeth. (1999). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Kartikasari, B. W., Mifbakhuddin, & Mustika, D. N. (2011). Hubungan pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester di puskesmas bangetayu kecamatan genuk kota semarang. Jurnal Kebidanan, 1 (1): 1 – 8.
Kostiuk, L. M., & Gregory. (2002). Understanding of emotions and emotion regulation in adolescent females with conduct problems: a qualitatif analysis. The Qualitative Reports, 7 (1): 1 – 15.
Lazarus, R.S. (1991). Emotion and adaptation. Madison Avenue: Oxford University Press.
Listy, D.L. (2014). Diduga dianiaya senior, siswa supm tegal tewas. (online). http://www.tempo.co/read/news/2014/06/23/058587263/diduga-dianiaya-senior-siswa-SUPM-tegal-tewas. Diakses pada 08 April 2015 pukul 06:33 WIB.
Mawardah, M., & Adiyanti. (2014). Regulasi emosi dan kelompok teman sebaya perilaku cyberbullying. Jurnal Psikologi, 41 (1): 60-73.
Ningrum, E. C., Matulessy, & Rini. (2019). Hubungan antara konformitas teman sebaya dan regulasi emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada remaja. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember, 15 (1): 124 – 136.
Novianti, I. (2008). Fenomena kekerasan di lingkungan pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13 (2): 1-10.
Olweus, D. (1993). Bullying at school: What we know and what we can do. Malden: Blackwell Publishing.
Pallant, Jullie. (2011). SPSS: Survival manual. (4th ed.). Sydney: Allen & Unwin.
Prastiyo, E.B. (2018). Pergeseran norma sosial pada remaja: Studi pada remaja di kota Tanjungpinang. Jurnal Sosiologi Reflektif, 12 (2): 381 – 394.
Puspitasari, I. F (2015). Hubungan antara regulasi emosi dan kecenderungan perilaku bullying pada remaja. (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The resilience factor: 7 Essential Skill for overcoming life’s inevitable obstacle. New York: Random House, Inc
Rigby, K. (2008). Children and bullying: how parents and educators can reduce bullying at school. Enggland: Blackwell Publishing.
Syahadat, Y. M. (2013). Pelatihan regulasi emosi untuk menurunkan perilaku agresif pada anak. Jurnal Humanitas, 10 (1): 19 – 36.
Umasugi, S.C. (2013). Hubungan antara regulasi emosi dan religiusitas dengan kecenderungan perilaku bullying pada remaja. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 2 (1).
Zahra, Latifa & Cahyono, R. (2017). Hubungan antara self-esteem dengan kecenderungan perilaku bullying pada remaja SMA Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 6 (1): 1 – 10.
Author Biography
Samurya Rahmadhony, Universitas Airlangga
Bidang Studi Psikologi Klinis,
Program Studi Magister Profesi Psikologi,
Fakultas PsikologiLicense
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.Penulis.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (Refer to The Effect of Open Access).